Pengalaman membuat SWOT




            Ketika saya mendapatkan tugas pertama kali membuat Analisis SWOT oleh dosen Bahasa Indonesia bernama Pak Bayu di kampus Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Pada awal saya masuk kuliah, beliau memberikan contoh Analisi SWOT dari kaka kelas tahun kemarin. Jadi saya bisa mengetahui seperti apa Analisis SWOT tersebut, Analisis SWOT itu berupa kertas berukuran A3 seperti poster pada umumunya. Di dalam Analisis SWOT terdapat kepanjangan dari SWOT yaitu Strength, Weakness, Opportunity, Threat, lalu terdapat Rencana Aksi yaitu Pengetahuan, Praktik, dan Sikap.
            Awalnya saya mengira akan mendapatkan tugas langsung mendesain Analisis SWOT karena saya berasal dari sekolah Multimedia, akan tetapi itu bagian tahap akhir ketika sudah menyelesaikan isinya terlebih dahulu. Pertama-tama saya harus membuat SWOT yang berhubungan tentang cita-cita di penerbitan dan di luar penerbitan, cita-cita saya yaitu menjadi Jurnalis kuliner dan Video Editor. Setelah saya selesai mengisi Analisis SWOT sesuai dengan cita-cita saya, akhirnya pun saya konsultasi kepada Pak Bayu apakah  Analinis SWOT saya sudah benar atau masih harus diperbaiki lagi.
            Ternyata ada sebagian yang harus di perbaiki dari sebagian Analisis saya, saya pun segera memperbaiki sesegara mungkin untuk dilanjutkan mendesain Analisis SWOT saya. Minggu depan pun tiba, saya segera konsultasi lagi kepada Pak Bayu dan jawaban beliau yaitu ada tambahan lagi di Rencana Aksi saya. Awalnya saya merasa cape karena haus konsultasi kepada beliau berulang-ulang, sesudah saya merubah rencana aksi saya. Akhirnya pun beliau menyetujui menlanjutkan Analisis SWOT saya ke tahap selanjutnya yaitu mendesain, saya pun mendesain dengan semangat karena itu salah satu keahlian saya.
            Setelah selesai mendesain, saya pun konsultasi kembali kepada beliau tenang desain Analisis SWOT saya apakah harus di revisi atau tidak. Kemudian beliau tidak memberikan komentar apa” tentang Analisis SWOT saya karena beliau sudah menyetujui desain Analisis SWOT saya dan segera memerintahkan saya untuk mencetaknya dalam bentuk poster ukuran A3. Saya pun merasa senang dan cepat-cepat mencetak tugas saya itu, di daerah tempat saya tinggal, toko percetakan lumayan jauh dari rumah saya karena itu saya harus menggunakan transportasi sepeda motor untuk sampai disana.
            Sesampainya disana saya pun segera mencetak dan harus menunggu waktu setengah jam dari waktu saya datang ke toko percetakan tersebut karena banyaknya pengunjung yang datang untuk mencetak di percetakan tersebut. Ketika Analisis SWOT saya jadi, saya pun sangat lega karena tidak harus konsultasi lagi kepada beliau. Akhirnya saya pun mengumpulkan Analisis SWOT saya kepada beliau di minggu berikutnya pada jam pelajaran Pak Bayu.


Komentar

Postingan Populer